Tips Membuat Kue Lidah Kucing Renyah dan Tidak Mudah Hancur


Kue lidah kucing terkenal dengan bentuknya yang sederhana, tipis, dan renyah ketika dimakan. 

Ada beberapa langkah khusus yang perlu kamu perhatikan untuk menghasilkan kue lidah kucing yang renyah tetapi tidak mudah hancur dan bisa langsung lumer di mulut. 

Panggang lidah kucing pada suhu rendah Menurut Head Pastry Chef of Beau Bakery Arief Maulana Ikhsan, salah satu yang paling penting adalah pemanggangannya.   

“Pemanggangannya suhu rendah. Longer time, bake slowly. 

Jadi kering ke dalam-dalam,” kata Arief ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021). 

Jangan gunakan suhu yang terlalu tinggi. 

Sementara waktu panggangnya tergantung pada seberapa besar dan tebal adonan lidah kucing yang kamu gunakan. 

Namun, Arief menyarankan untuk menggunakan suhu sekitar 150 derajat celsius saja agar lidah kucing bisa kering secara perlahan sampai ke bagian tengahnya. 

“Justru kalau sebentar kadang tengah-tengahnya enggak kepanggang. 

Luarnya garing, dalamnya enggak,” imbuh dia. 

Bisa Pakai Kelapa Lihat Foto Ilustrasi putih telur yang dikocok menjadi meringue(Dok. Shutterstock) Gunakan mentega dan tepung terigu protein rendah Selanjutnya adalah soal bahan-bahan yang digunakan dalam resep. 

Arief menyarankan penggunaan mentega atau butter dalam adonan agar rasanya maksimal. 

Selain itu, usahakan juga menggunakan tepung terigu protein rendah. 

Dengan menggunakan tepung terigu jenis ini, maka adonan yang dihasilkan tidak akan keras. 

Penting agar Kue Tidak Keras “Terus lidah kucing itu pakai meringue, jadi metodenya butter di-mixer, tepung, baru di-folding pakai meringue. 

Dia lebih kering dan berudara, jadi crunchy,” terang Arief. 

Jadi, perhatikan juga proses pengocokan putih telur dan gula hingga menjadi meringue. 

Pastikan putih telur dalam keadaan suhu ruang sehingga bisa mengembang lebih cepat dan sempurna.

Pastikan juga ketika mengaduk putih telur yang sudah jadi meringue tidak dilakukan terlalu kasar agar meringue tidak hancur dan adonan pun bisa mempertahankan bentuknya.


Penulis : Syifa Nuri Khairunnisa

Editor : Yuharrani Aisyah

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Diberdayakan oleh Blogger.